Argentina (1978, 1986, 2022)
Argentina telah mengangkat trofi Piala Dunia sebanyak 3 kali, yakni pada tahun 1978 ketika mereka menjadi tuan rumah, pada tahun 1986 pada saat dipimpin oleh legenda Diego Maradona dan yang terakhir pada saat Messi berhasil memenangkan Piala Dunia 2022.
Piala Dunia 1986 di Meksiko dianggap sebagai "Piala Dunia Maradona." karena Diego Maradona berhasil memimpin timnya dengan kemampuan dan kreativitas yang luar biasa. Dalam turnamen ini, Maradona mencetak gol-gol legendaris, termasuk "Gol Tangan Tuhan" dan "Gol Abad" yang menjadi sorotan dunia
Nilai hadiah untuk juara Piala Dunia 2022
Berdasarkan data dari The Sporting, juara satu Piala Dunia Qatar 2022 akan mendapatkan hadiah uang sebesar US$ 42 juta. Nilai tersebut meningkat dibandingkan pada Piala Dunia Rusia 2018 yang sebesar US$ 38 juta atau setara dengan Rp 595,46 miliar.
Sementara pemenang kedua atau runner-up memperoleh uang sebesar US$ 30 juta atau setara dengan Rp 470,1 miliar. Selanjutnya, tim yang berada di peringkat ketiga dan keempat bakal mendapatkan hadiah uang masing-masing yang sebesar US$ 27 juta (Rp 423,1 miliar) dan US$ 25 juta (Rp 391,75 miliar).
Tim yang berhasil masuk ke dalam babak perempat final akan mengantongi hadiah sebesar US$ 17 juta (Rp 266,39 miliar). Lalu, skuad yang berada di 16 besar meraih hadiah senilai US$ 13 juta atau setara dengan Rp 250,72 miliar. Sementara, tim yang mencapai kualifikasi grup Piala Dunia menerima hadiah US$ 9 juta (Rp 141,03 miliar).
TIM RISET CNBC INDONESIA
Saksikan video di bawah ini:
Negara dengan Gelar Juara Piala Dunia Terbanyak
Dalam sejarah Piala Dunia, beberapa negara telah meraih gelar juara lebih dari sekali. Di antara mereka, Brasil berdiri sebagai yang terdepan dengan lima gelar juara. Prestasi gemilang ini mengokohkan posisi Brasil sebagai salah satu kekuatan utama dalam dunia sepak bola. Disusul oleh Italia dan Jerman dengan empat gelar juara.
Keberhasilan tiga negara ini, tidak terlepas dari usaha dan permainan yang efektif yang mereka tunjukkan. Brasil dengan Samba, Jerman dengan kekuatan fisik, dan Italia Catenaccio-nya. Ini adalah beberapa khas sepakbola yang sering kita lihat dan tentunya akan terus berkembang.
Perancis Juara Lagi di Piala Dunia 2018
Perancis Juara Lagi di Piala Dunia 2018
Butuh 20 tahun bagi Perancis untuk kembali meraih gelar juara. Les Bleus sempat lolos ke final Piala Dunia 2006 di Jerman, tetapi kalah lewat adu penalti dari Italia.
Pada Piala Dunia 2018 Timnas Perancis berhasil menjadi yang terbaik usai mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 di final. Kendati begitu, performa yang kurang meyakinkan di awal turnamen membuat Perancis sempat diragukan.
Namun, perlahan tapi pasti Les Bleus, yang diperkuat pemain-pemain terbaik seperti N'Golo Kante, Paul Pogba, Antoine Griezmann, hingga Kylian Mbappe, terus menunjukkan tren positif hingga laga final.
Hanya mencetak 3 gol di penyisihan grup, Perancis mampu mengalahkan Argentina dengan skor 4-3 di babak 16 besar. Les Bleus kemudian mengalahkan Uruguay 0-2 di perempat final dan Belgia 0-1 di final, sebelum menumbangkan Kroasia 4-2 untuk meraih gelar juara Piala Dunia untuk kedua kalinya.
TRIBUNKALTIM.CO - Terjawab pertandingan Indonesia Vs Bahrain jam berapa di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Simak juga Head to Head hingga daftar pemainnya.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan Bahrain pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pertandingan Indonesia vs Bahrain dijadwalkan berlangsung di Bahrain National Stadium pada Kamis (10/10/2024) pukul 23.00 WIB.
Saat ini, Indonesia masih berada pada peringkat keempat Grup C dengan total dua poin yang didapatkan karena hasil imbang saat melawan Arab Saudi dan Australia.
Sedangkan Bahrain berada di peringkat tiga dengan empat poin.
Baca juga: Jelang Hadapi Bahrain dan China, Shin Tae-yong Ungkap Kendala Timnas Indonesia
Dengan demikian, Indonesia membutuhkan kemenangan dalam laga tersebut agar bisa memperbaiki posisinya di klasemen Grup C.
Akan tetapi, duel panas dari kedua kesebelasan itu tidaklah mudah.
Sebab di atas kertas, Indonesia terpaut 53 tangga di peringkat FIFA.
Indonesia saat ini menduduki posisi 129 dalam ranking FIFA, sedangkan Bahrain berada di posisi 76 dunia.
Meski begitu, tim asuhan Shin Tae-yong banyak dihuni oleh pemain-pemain yang berkarier di luar negeri.
Sejauh ini ada 27 pemain yang dipanggil oleh Coach Shin Tae-yong.
Ada dua nama baru yang masuk dalam skuad.
Mereka adalah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders yang baru saja sah menjadi warga negera Indonesia pada 30 September lalu.
Baca juga: Pelatih Bahrain Dragan Talajic Akui Ketangguhan Pertahanan Timnas Indonesia
Bukan tak mungkin salah satu dari mereka ataupun keduanya mendapatkan kesempatan menjalani debut di dua pertandingan.
Piala Dunia hanya diikuti 32 negara. Sedangkan FIFA saat ini memiliki anggota 211 negara di dunia. Nah, untuk mencari 32 tim tersebut, diadakan babak kualifikasi.
Dalam mencara 32 tim nasional terbaik, FIFA mengadakan kualifikasi berdasarkan zona konfederasi.
Total ada 5 zona konfederasi yaitu zona UEFA (Eropa), zona CONMEBOL (Amerika Selatan), zona CONCACAF (Amerika Utara), CAF (Afrika),dan zona AFC (Asia), dan zona OFC (Oseania).
Umumnya setiap zona memiliki jumlah slot yang berbeda tergantung dengan kualitas sepak bola zona tersebut.
Adakalanya dari kelima zona tersebut tidak berkesempatan menyumbang perwakilan. Seperti pada Piala Dunia Qatar 2022 dari 32 tim nasional yang akan berlaga tidak akan ada negara yang berasal dari zona OFC atau Osenia.
Oleh karena itu, proses mencari 32 tim terbaik dari 211 tim nasional memakan banyak waktu dan energi, sehingga tidak heran kenapa Piala Dunia dilaksanakan setiap 4 tahun sekali.
tirto.id - Piala Asia 2024 bakal menjadi edisi ke-18 kejuaraan sepak bola antarnegara anggota AFC tersebut. Turnamen yang tahun depan bakal digelar di Qatar pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024 ini, diselenggarakan 4 tahun sekali.
Dalam sejarah, jumlah peserta Piala Asia mengalami ekspansi. Dalam edisi perdana yang berlangsung pada 1956, hanya ada 4 peserta. Namun, jumlah tim yang lolos putaran final terus bertambah. Mulai Piala Asia edisi 2019, peserta putaran final menjadi 24 negara dari 47 anggota.
Awalnya, Piala Asia AFC edisi ke-18 akan digelar di China, pada musim panas 2023. Namun, China, mengundurkan diri karena masalah pandemi COVID-19 yang belum tuntas hingga awal 2023. Hal itu membuat AFC memilih tuan rumah baru yaitu Qatar.
Penunjukkan Qatar, sebagai tuan rumah juga membuat Piala Asia diundur penyelenggaraannya dari tahun 2023 menjadi 2024. Hal ini dilakukan agar turnamen bisa digelar pada musim dingin di Timur Tengah. Dengan demikian, pertandingan bisa digelar pada suhu yang tidak terlalu panas.
Edisi 2024 bakal menjadi kali ke-2 Qatar ditunjuk sebagai tuan rumah. Sebelumnya, mereka juga pernah menjadi penyelenggara Piala Asia 2011. Dalam edisi tersebut, Jepang keluar sebagai juara setelah mengalahkan Australia di final.
Di Piala Asia 2024, Jepang bakal kembali berpartisipasi dan menjadi negara unggulan di Piala Asia 2024. Samurai Biru tergabung di Grup D bersama Indonesia, Irak, dan Vietnam. Namun, upaya Jepang dipastikan tidak bakal mudah terealisasi.
Jika mengacu pada pembagian pot dalam undian Piala Asia 2024, setidaknya terdapat 4 pesaing utama Jepang. Mereka adalah Iran, Korea Selatan, Australia, dan Arab Saudi.
Kiper sebagai Pemain Terbaik
Pada Piala Dunia tahun 2002, Oliver Kahn menjadi penjaga gawang pertama yang dianugerahi Bola Emas sebagai pemain terbaik turnamen tersebut.
Piala Dunia 2018 menjadi turnamen pertama yang menerapkan Teknologi Asisten Wasit Video (VAR), memungkinkan wasit untuk memeriksa keputusan mereka menggunakan rekaman video untuk situasi-situasi krusial.
Itulah pembahasan mengenai daftar pemenang piala dunia dan juga beberapa fakta unik di dalamnya. Perhelatan turnamen ini akan terus menjadi bagian yang hidup di dalam hati para pecinta sepak bola di seluruh dunia.
JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Federation International de Football Association (FIFA) Gianni Infantino mengatakan bahwa Piala Eropa atau EURO bisa diselenggarakan dua tahun sekali, sama dengan Piala Dunia.
Wacana Piala Dunia dua tahun sekali terus berhembus meski banyak mendapatkan penolakan dari Eropa dan Amerika Selatan.
Akan tetapi, FIFA tampaknya tetap teguh pada pendirian mereka untuk memangkas jarak penyelenggaraan turnamen tertinggi antar negara di sepak bola itu.
Presiden FIFA Gianni Infantino meyakini, Piala Dunia dua tahun sekali akan berjalan dengan sukses.
Jika nantinya sukses, ia berharap Piala Eropa atau EURO juga bisa diselenggarakan tiap dua tahun sekali mengikuti Piala Dunia.
"Euro juga akan berlangsung setiap dua tahun," kata Infantino saat ditanya tentang dampak Piala Dunia dua tahun sekali untuk kompetisi di Eropa dikutip dari ESPN, Selasa (4/1/2022).
"Di Eropa ada perlawanan karena ada Piala Dunia setiap minggu dengan liga dan pemain terbaik di dunia, tetapi itu tidak terjadi di seluruh dunia," lanjutnya.
"Ini (Piala Dunia) sebulan dalam setahun dan kami perlu menemukan cara untuk benar-benar memasukkan seluruh dunia dalam sepak bola," tuturnya.
Baca Juga: Jadwal Playoff Kualifikasi Piala Dunia 2022, Italia dan Portugal Perebutkan Satu Tiket ke Qatar
Lebih lanjut Infantino menjelaskan bahwa Piala Dunia dua tahun sekali bukanlah keinginan dirinya.
Pria asal Italia itu mengatakan, Piala Dunia dua tahunan merupakan rencana FIFA bersama 166 negara anggota yang setuju untuk dilakukannya studi kelayakan.
"Anggapannya jelas: 88 persen negara, termasuk mayoritas di Eropa, telah meminta penelitian dan penelitian memberi tahu kita bahwa dari sudut pandang olahraga, Piala Dunia setiap dua tahun akan berhasil," jelasnya.
"Akan ada lebih sedikit pertandingan internasional, tetapi dengan dampak yang lebih besar," pungkas Infantino.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Jadwal Play-off hingga Putaran Final di Qatar
Beberapa waktu lalu, orang nomor satu di FIFA itu mengatakan dalam pertemuan dengan para pemimpin federasi sepak bola negara awal bulan ini bahwa dia yakin dia memiliki cukup suara untuk meningkatkan frekuensi Piala Dunia dari setiap empat tahun menjadi dua tahun.
Sebelumnya, tentangan keras muncul dari klub-klub Eropa serta liga-liga papan atas yang keberatan dengan Piala Dunia dua tahun sekali.
Bahkan UEFA melalui presidennya, Aleksander Ceferin, mengancam akan memboikot turnamen tambahan apa pun jika Piala Dunia dua tahun sekali tetap dilaksanakan.
Baca Juga: Ini Dia, Daftar 11 Stadion Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Qatar
tirto.id - Timnas Perancis tercatat 3 kali menembus babak final Piala Dunia yakni tahun 1998, 2006 dan 2018. Dalam 3 kesempatan tampil di partai puncak, Les Bleus 2 kali sukses menjadi juara, dan 1 kali kalah di final atau menjadi runner up.
Keberhasilan Perancis menjadi juara diraih pada tahun 1998 dan 2018. Sementara di final Piala Dunia 2006, Les Bleus kalah dari Italia di final melalui babak adu penalti.
Di Piala Dunia 2022 Qatar, Timnas Perancis menyandang status juara bertahan. Hal ini dikarenakan pada edisi terakhir Kylian Mbappe dan kawan-kawan sukses meraih gelar juara Piala Dunia 2018 di Rusia.
Pada laga final Piala Dunia 2018, Perancis sukses menumbangkan Kroasia dengan skor 4-2. Itu merupakan gelar ke-2 Les Bleus dalam 15 kali keikutsertaannya di turnamen sepak bola terakbar ini.
Pertama kali Perancis menjadi juara Piala Dunia adalah tahun 1998. Saat itu, Les Bleus yang diperkuat pemain-pemain top seperti Zinedine Zidane, Thierry Henry, Emmanuel Petit, hingga Didier Deschamps, yang juga mengantar Perancis jadi juara Piala Dunia 2018 sebagai pelatih.
Fakta Menarik Seputar Piala Dunia
Selain menyajikan pertandingan berkualitas tinggi, Piala Dunia juga menyimpan fakta-fakta menarik yang mendalam di balik sorotan lapangan hijau.
Prancis (1998 & 2018)
Prancis telah mencapai puncak kesuksesan di Piala Dunia dengan menjadi juara pada tahun 1998 dan 2018. Pada tahun 1998, Prancis menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk pertama kalinya. Dipimpin oleh pelatih Aimé Jacquet, tim nasional Prancis berhasil memenangkan turnamen tersebut setelah mengalahkan Brasil 3-0 di final yang diadakan di Stade de France, Saint-Denis.
Tidak jauh berbeda dengan Piala Dunia yang sebelumnya, pada tahun 1966 Inggri berhasil menjadi juara dan sekaligus berstatus sebagai Tuan Rumah. Ini merupakan pertama kalinya Piala Dunia diadakan di Britania Raya. Momentum menjadi lebih spesial karena Inggris akhirnya berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan Jerman Barat.
Namun, kemenangan Inggris ini tidak lepas dari kontroversi. Salah satu gol yang diciptakan oleh Geoff Hurst dianggap banyak orang tidak sah karena bola pantulan dari mistar tidak melewati garis gawang sepenuhnya.
Keluarnya Spanyol sebagai juara Piala Dunia pada tahun 2010 adalah momen yang sangat bersejarah bagi sepak bola Spanyol. Karena kemenangan mereka harus melalui perjuangan yang keras di partai final melawan Belanda. Gol tunggal yang dicetak oleh Andrés Iniesta pada perpanjangan waktu menjadi pembeda dan membawa kemenangan bagi Spanyol 1-0.
Selain itu, yang tidak boleh dilupakan dari tahun ini yaitu bagaimana Spanyol menampilkan gaya permainan Tiki-Taka yang mengagumkan. Penguasaan bola dengan sirkulasi bola yang cepat membuat permainan Spanyol sangat menarik untuk disaksikan.
Uruguay (1930 & 1950)
Pemenang pertama turnamen ini yaitu Uruguay yang sekaligus merupakan tuan rumah pertandingan perdana Piala Dunia pada tahun 1930. Pada tahun 1950, mereka juga mengulangi keberhasilan setelah mengalahkan Brasil dengan skor 2-1.
Pertandingan Terbanyak
Franz Beckenbauer dari Jerman dan Paolo Maldini dari Italia adalah pemain yang tampil dalam pertandingan terbanyak di Piala Dunia. Masing-masing pemain bermain dalam lima turnamen Piala Dunia.